Hal Aneh di Facebook
Makin hari Facebook makin menunjukkan kegilaan (dampak buruknya), mulai dari hancurnya pernikahan, obesitas pada anak, hingga oleh Professor Peter Kelly, kepala kesehatan publik di Teesside, Inggris, mengungkap kalau Facebook berperan dalam penyebaran penyakit sipilis (Ref: telegraph.co.uk)
Selain tiga hal tersebut, banyak efek lain dari Facebook yang berakibat buruk. Berikut saya kumpulkan dampak buruk yang lain.
1. Memicu perceraian
Pengacara menyalahkan Facebook untuk satu dari lima petisi perceraian online. Situs yang bisa mempertemukan teman lama dan membuat penggunanya bisa saling bicara melalui aplikasi chatting ini, disebut sebagai latar belakang meningkatnya kehancuran pernikahan dan godaan untuk berselingkuh.
2. Memicu anak bunuh diri
Kepala gereja katolik di Inggris dan Wales, Archbishop Vincent Nichols, memeringatkan bahwa Facebook bisa mendorong remaja memiliki pandangan bahwa pertemanan adalah sebuah komoditas. Hal itu bisa memicu keinginan untuk bunuh diri, ketika hubungan tidak berjalan lagi.
Kepala gereja katolik di Inggris dan Wales, Archbishop Vincent Nichols, memeringatkan bahwa Facebook bisa mendorong remaja memiliki pandangan bahwa pertemanan adalah sebuah komoditas. Hal itu bisa memicu keinginan untuk bunuh diri, ketika hubungan tidak berjalan lagi.
3. Lenyapkan ungkapan tradisional
Survei yang dilakukan sebuah perusahaan peneliti pasar pada 4.000 orang yang usianya dibawah 30 tahun, mengungkap bahwa banyak ungkapan tradisonal yang tidak lagi diungkapkan karena Facebook. Misalnya kalau di negeri kita silaturahim saling kunjung mengunjungi berkurang, karena sudah digantikan oleh ucapan lebaran lewat facebook, demikian juga saling kirim kartu lebaran juga sudah tergantingan ucapan lebaran lewat facebook.
Survei yang dilakukan sebuah perusahaan peneliti pasar pada 4.000 orang yang usianya dibawah 30 tahun, mengungkap bahwa banyak ungkapan tradisonal yang tidak lagi diungkapkan karena Facebook. Misalnya kalau di negeri kita silaturahim saling kunjung mengunjungi berkurang, karena sudah digantikan oleh ucapan lebaran lewat facebook, demikian juga saling kirim kartu lebaran juga sudah tergantingan ucapan lebaran lewat facebook.
4. Memicu gangguan tulang
Facebook juga sering disalahkan karena gangguan tulang yang terjadi pada anak-anak. Penelitian dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial dan permainan komputer, merupakan pemicu penyakit seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh. Hal ini pasti karena dengan adanya facebook, banyak anak-anak tidak berolah gerak karena keasyikan berinteraksi dengan jejaring sosial ini, bahakan main game pun lewat facebook.
Facebook juga sering disalahkan karena gangguan tulang yang terjadi pada anak-anak. Penelitian dalam British Medical Journal menemukan bahwa situs jejaring sosial dan permainan komputer, merupakan pemicu penyakit seperti kekurangan vitamin D yang akibatnya bisa membuat tulang mudah rapuh. Hal ini pasti karena dengan adanya facebook, banyak anak-anak tidak berolah gerak karena keasyikan berinteraksi dengan jejaring sosial ini, bahakan main game pun lewat facebook.
5. Membuat orang menjadi tertutup
Penelitian dari Mintel, sebuah perusahaan penelitian pasar, menemukan lebih dari setengah orang dewasa yang menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, lebih menghabiskan waktu di internet dibandingkan berbicara dengan teman atau anggota keluarga lainnya.
Penelitian dari Mintel, sebuah perusahaan penelitian pasar, menemukan lebih dari setengah orang dewasa yang menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, lebih menghabiskan waktu di internet dibandingkan berbicara dengan teman atau anggota keluarga lainnya.
6. Membuat pasangan cemburu
Tim peneliti dari University of Guelph, Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan rasa cemburu pasangan. Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktu untuk online pada situs jejaring sosial dan melihat pasangannya, maka tingkat kecurigaannya sangat tinggi.
Tim peneliti dari University of Guelph, Kanada, menemukan bahwa penggunaan Facebook meningkatkan rasa cemburu pasangan. Mereka menemukan bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktu untuk online pada situs jejaring sosial dan melihat pasangannya, maka tingkat kecurigaannya sangat tinggi.
7. Dijadikan ajang menantang hukum
Pada beberapa kasus hukum di Inggris, Facebook, dijadikan ajang untuk menantang hukum. Pihak yang tersangkut kasus hukum membuat grup, yang namanya sangat provokatif dan melawan hukum. Coba kita simak misalnya upaya rame - rame para pengguna facebook yang menolak bayar pajak akibat kasus Gayus Tambunan dengan membuat “group sejuta facebooker boikot pajak”.
Pada beberapa kasus hukum di Inggris, Facebook, dijadikan ajang untuk menantang hukum. Pihak yang tersangkut kasus hukum membuat grup, yang namanya sangat provokatif dan melawan hukum. Coba kita simak misalnya upaya rame - rame para pengguna facebook yang menolak bayar pajak akibat kasus Gayus Tambunan dengan membuat “group sejuta facebooker boikot pajak”.
8. Membuat banyak orang tua jatuh cinta
Ofcom, sebuah badan pembuat regulator komunikasi, menemukan lebih banyak orang setengah baya yang menjadi anggota situs jejaring sosial seperti Facebook. Hal itu menunjukkan fenomena situs jejaring sosial telah “tumbuh”, dengan pengguna yang berusia 35 hingga 54 tahun melonjak sebesar 25 persen sepanjang tahun 2009.
Ofcom, sebuah badan pembuat regulator komunikasi, menemukan lebih banyak orang setengah baya yang menjadi anggota situs jejaring sosial seperti Facebook. Hal itu menunjukkan fenomena situs jejaring sosial telah “tumbuh”, dengan pengguna yang berusia 35 hingga 54 tahun melonjak sebesar 25 persen sepanjang tahun 2009.
9. Membuat penggunanya merasa tidak menarik
Jutaan pengguna Facebook mengatakan menghindari menggunggah foto dan menghapus nama dari berbagai foto, karena merasa terlalu gemuk, tua, atau terlihat jelek. Hal itu menurut survei yang dilakukan perusahaan yang memproduksi produk penurunan berat badan, LighterLife, pada 2000 orang.
Jutaan pengguna Facebook mengatakan menghindari menggunggah foto dan menghapus nama dari berbagai foto, karena merasa terlalu gemuk, tua, atau terlihat jelek. Hal itu menurut survei yang dilakukan perusahaan yang memproduksi produk penurunan berat badan, LighterLife, pada 2000 orang.
10. Mengungkap kehidupan pribadi
Banyak orang yang memajang foto-foto pribadinya di Facebook tanpa menyadari bahaya yang sedang mengintainya. Seperti kasus istri seorang kepala agen rahasia Inggris, Sir John Sawers, yang memajang foto-foto keluarganya secara detail di Facebook saat berlibur bersama keluarganya.
Banyak orang yang memajang foto-foto pribadinya di Facebook tanpa menyadari bahaya yang sedang mengintainya. Seperti kasus istri seorang kepala agen rahasia Inggris, Sir John Sawers, yang memajang foto-foto keluarganya secara detail di Facebook saat berlibur bersama keluarganya.
Selain hal-hal tersebut diatas, ternyata ada beberapa dampak buruk Facebbok yang lain, yaitu sebagai ajang berjudi, sebagai sarana trafficking dan juga pelecehan agama. Berikut ini penjelasannya.
11. Sebagai Ajang Berjudi
Program poker yang ada di Facebook sebenarnya hanya sekadar untuk bermain sambil berhubungan lewat jejaring sosial tersebut. Namun, dalam perkembangannya, permainan tersebut oleh sebagian orang dimanfaatkan untuk memperkaya diri. Kondisi itu terus berkembang hingga menjadi konsumsi berbagai kalangan yang gemar bermain judi.
Jadi sekarang ini Facebookpun telah dimanfaatkan untuk sarana berjudi.
12. Sebagai Sarana Trafficking
Facebook juga disalahgunakan sebagai sarana untuk memantau calon-calon korban penculikan anak dan perempuan dan akhirnya menjebaknya. Coba kita perhatikan kasus mutakhir yang menimpa siswa SMPN di Sidoarjo berinisial MNT dan siswi SMA 22 Surabaya berinisial SA. Akibat ber-facebook-ria, mereka dibawa kekasihnya.
Hal-hal tersebut diatas mungkin belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kegilaan yang satu ini, yaitu Facebook digunakan sebagai sarana Pelecehan Agama dan mengaku sebagai Tuhan
Modus operandi para penista agama dengan menggunakan facebook adalah kebanyakan menggunakan facebook sebagai sarana mereka ber-”iklan” tentang propaganda mereka yang berbau atau mengandung penistaan agama. Seperti yang terjadi baru-baru ini di Abudabi Uni Emirat Arab. Ini sungguh keterlaluan dan sekaligus merupakan penghinaan dan penistaan terhadap agama Islam, betapa tidak. Dia yang mengaku sebagai atheis membuka akun Faceebook mengatasnamakan Allah dan menyebarkan isi postingnya yang ia klaim sebagai kandungan kitab suci Al - Qur’an.
Jadi Ini Sungguh keterlaluan !!!
Belum lagi dia mengatakan dalam postingnya bahwa para nabi bisa terhubung dengan umatnya dengan Facebook dan menjawab semua pertanyaan umatnya dan menerangkan isi Al Qur’an.
Namun konyolnya akun ini sudah mempunyai anggota lebih dari 600.000 orang, walau sebagian besar dari anggota tersebut menjadi anggota untuk mengkritik keras si pemilik akun. Akan tetapi dengan ikut menjadi anggota tersebut seolah-olah memberi perhatian ke pemilik akun dan membuatnya semakin besar kepala karena merasa pancingan dan tujuan semulanya tercapai.
Untuk itu, dengan adanya tindakan yang sangat sengaja ini dan jelas-jelas mempunyai tujuan untuk penistaan agama Islam ini. Janganlah kita terpancing untuk emosi dan bergelap mata terus ikut-ikutan mengujat dan membuat keributan yang akhirnya tidak begitu bermanfaat. Buatlah protes sekedarnya yang menunjukkan kita tidak setuju dengan cara-cara murahan tersebut dan yang lebih penting mari kita membuat aksi yang bisa menyumbang peningkatan pendidikan kepada masyarakat luas, sehingga bisa meminimalkan seperti kasus di atas terjadi di negeri tercinta ini.
Kejadian ini sendiri terjadi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dan pihak berwenang sudah secara resmi melarang keberadaan akun Facebook tersebut.
Semua penyedia layanan internet di Uni Emirat Arab diperintahkan untuk memblokir pengguna yang tidak dipublikasikan identitasnya itu, setelah dia mengaku-ngaku bahwa semua yang dipostingnya merupakan isi kitab suci umat Islam, Alquran. Ulah si pemilik akun tersebut tentu saja menimbulkan kemarahan dan protes keras dari umat Islam. Mereka bahkan meminta agar Facebook diboikot jika akun tersebut tidak segera dihapus.
Setelah dihujani ribuan komplain, Telecommunications Regulatory Authority (TRA) di Uni Emirat Arab mengumumkan akan melarang pengguna tersebut untuk mendapatkan akun di internet. Namun kemudian, keputusan tersebut berbenturan dengan protes yang tak kalah derasnya terkait sensor internet. Pemilik akun Facebook itu mengklaim bahwa dirinya seorang ateis yang tidak percaya dengan keberadaan Tuhan.
Dia bahkan menyebutkan, para Nabi dapat terhubung dengan umatnya melalui Facebook, menerangkan perintah di Alquran dan menjawab semua pertanyaan yang ingin diketahui umat. Hingga saat ini, akun tersebut sudah memiliki lebih dari 600.000 anggota. Namun sebagian besar orang menjadi anggota akun tersebut untuk mengkritik keras.
Pembuat akun ini sangat jelas memiliki niat untuk menghina Islam dengan mengaku sebagai Allah dan menyebarkan kalimat-kalimat yang disebutnya berasal dari Alquran. Padahal semua itu bohong !!!
***
Oke...
Setelah mencermati artikel tersebut harusnya kita bisa lebih bijak menggunakan Facebook, ya meskipun terkadang Facebook bisa bikin kita gak habis pikir pula, seperti contoh nyata berikut ini:
Kalian saat bermain Facebook terkadang diminta memasukkan kode/karakter Captcha, hal itu adalah wajar saja, karena memang fungsinya untuk proteksi keamanan akun Facebook.
Namun, bagaimana jika Facebook-mu tiba-tiba mengeluarkan kata-kata kecaman terhadap Negara lain, semacam Malaysia mungkin???
Ini nyata-nyata terjadi...
Malaysia tidak hanya dikecam oleh Indonesia. Facebook, juga ikut mengecam Malaysia. Bahkan mereka mengatakan "Malaysia, Out".
Tidak percaya ? Ini buktinya :
Sebenarnya Facebook yang ikut mengecam Malaysia ini hanya kebetulan saja menurut saya, karena sistem Captcha Facebook berjalan otomatis, dan kebetulan saat itu dalam random-nya tepat menampilkan kata "Malaysia" dan kata "Out", bisa jadi suatu saat Facebook akan menampilkan kata "Indonesia Out" atau kata lainnya.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar