Waspadai Jebakan Keyword Kontes SEO Terhadap Pemasaran Produk
Tulisan ini bukan maksud saya untuk mendeskritkan kontes seo atau keyword kontes SEO, bukan pula untuk meremehkan kemampuan internet marketer dari perusahaan yang sedang melakukan strategi pemasaran melalui promosi online atau melalui kontes SEO, namun tulisan ini lebih berupa pemikiran pribadi dan mungkin kekhawatiran saya jika ada pihak-pihak yang kurang jeli melihat keyword kontes SEO yang memang memenuhi dunia Internet di Indonesia.
Saya punya cerita, begini ceritanya; Ada perusahaan otomotif dan perusahaan produk makanan atau perusahaan webhosting (ex. produsen mobil Mercedes-Benz, produsen makan GarudaFood, atau perusahaan hosting Amikom, contoh ini hanya untuk memudahkan saja) yang mana mereka sedang giat meningkatkan pemasaran dan penjualan produk mereka, (mungkin untuk mengejar ketertinggalan dari kompetitornya).
Seperti biasa manager dan staf bagian marketing perusahaan mereka yang mengelola pemasaran online memantau perkembangan permintaan mobil Mercedes-Benz, atau permintaan produk makanan GarudaFood, atau permintaan layanan hosting Amikom melalui situs mereka, termasuk memeriksa statistik situs mereka untuk mengetahui kira-kira trend permintaan produk mereka saat ini apa saja, lalu dia memeriksa juga trend kata kunci atau hit keyword yang berhubungan dengan produk mereka di internet itu apa saja. Semua itu tentu untuk memastikan langkah-langkah pemasaran mereka agar lebih efektif.
Nah, menurut hasil pemantauan dan riset singkat mereka didapatkan hasil yang luar biasa, yaitu:
- Kunjungan ke situs resmi mereka meningkat tajam
- Trend keyword untuk produk mereka meningkat tajam (bahkan untuk hasil pencarian keyword yang mendekati produk mereka juga meningkat tajam)
- Dan yang lebih hebat lagi, produk mereka bisa merajai hasil pencarian di internet untuk produk sejenis jauh mengalahkan kompetitor-kompetitor lainnya.
"Ini adalah kabar baik, ini akan jadi awal peningkatan pemasaran dan penjualan produk perusahaan kita"; kata manager pemasaran perusahaan tersebut yang didampingi staf bagian pemasaran online.
Apakah benar demikian?
Coba kita cermati.
Apakah dia (manager pemasaran dan stafnya) sudah memperhitungkan bahwa hasil pantauan trend keyword dari produk yang mereka pasarkan itu benar-benar murni dari para pengunjung potensial (baca: calon pembeli)?. Apakah menurut hasil riset (via online) mereka itu akan berdampak pada makin banyaknya visitor yang akan melihat produk mereka (untuk kemudian diharapkan membelinya)?
Kalau saya rasa Belum Tentu Benar.
Kenapa?
Karena ada hal yang harus di waspadai.
Apakah itu mas?
Jawabannya adalah KONTES SEO.
Saya ambil contoh seperti sudah sering kita tulis sendiri di Search Engine "Mercedes-Benz Mobil Mewah Terbaik Indonesia" ataupun ”Amikom.us Tempat Belanja Hosting Murah” dan "Meriahkan pesta ulang tahun bersama GarudaFood".
Masa' sih... Apa hubungannya kata-kata itu mas...?
Ya, kata itulah yang bisa (bukan berarti pasti) menipu para internet marketer Mercedes-Benz, GarudaFood, dan Amikom.us.
Loh....kq bisa?
Begini logikanya; keyword dalam kontes SEO seperti ("Mercedes-Benz Mobil Mewah Terbaik Indonesia" ataupun ”Amikom.us Tempat Belanja Hosting Murah” dan "Meriahkan pesta ulang tahun bersama GarudaFood") yang sudah sering kita tulis di Google itu dan keyword-keyword turunannya sudah tidak murni lagi.
Kenapa tidak murni lagi? Hal itu disebabkan karena banyak situs yang melakukan optimasi pada keyword tersebut dan juga pada situs penyelenggaranya. Hits pada keywords yang besar itu bukan berasal dari para calon customer, pelanggan atau calon pengguna jasa. Tapi lebih besar dari hit dan ratusan kali searching dari para webmaster atau blogger yang mengecek posisi situs mereka (yang ikut kontes) di search engine. Ini fakta (Bukankah kamu juga begitu kawan? hehehe...).
Dari fenomena itu, menurut saya kita sudah tidak dapat lagi menentukan dengan tool apapun berapa sebenarnya customer potensial dengan pemakaian keywords tersebut. Dan ini bisa menjadi masalah bagi analisis pemasaran via online. Bisa jadi biaya traffic (situs anda si penyelenggara kontes) mungkin bukan dari calon customer potensial, tetapi cuma dari blogger atau webmaster yang tiap hari mengoptimalkan posisi blog/situs mereka sendiri untuk memenangkan kontes SEO.
Sebenarnya tidak salah promosi dengan model kontes SEO, namun jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang detail dan mendalam tentang sistem kerja online dalam search engine, maka hal itu bisa jadi semacam jebakan. Jebakan yang seolah menunjukkan posisi situs dan pemasaran yang meningkat tajam, namun sebenarnya itu hanya bohong belaka. Mungkin akan lebih fair jika ada pihak penyelenggara yang mempublikasikan hasil riset mereka setelah melakukan strategi pemasaran via kontes SEO apakah benar produk mereka makin meningkat ataukah tetap, atau bahkan malah turun.
Saya tunggu share infonya di kolom komentar.
Salam sukses, semoga artikel Waspadai Jebakan Keyword Kontes SEO Terhadap Pemasaran Produk ini dapat bermanfaat.
***
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusSesuai permintaan mas wahyudie (yudinet.com) komentarnya disini saya hapus.
BalasHapusSalam kenal juga mas yudi, YM-mu sdh saya Add.
Postingannya bagus mas, tapi aku punya 2 pendapat nich :
BalasHapus1. Setidaknya kita berterima kasih kepada mereka yang mau menyelenggarakan kontes SEO soalnya udah ngasih kesempatan bagi para blogger untuk mengasah kemampuannya.
2. Para pengguna internet sudah pada cerdas, jadi bisa memilih dan memilah mana produk yang benar-2 bermutu.
Itu sich pendapatku lho... Oke Sobat ?
@ jasa web design indonesia : ok.
BalasHapussaya stuju dg pendapat itu pak...
mari kita tingkatkan kemampuan blogging kita utk kmajuan dunia bloger indonesia...
Dalam arti penguasaan keyword, entah itu murni atau tidak murni (....iya, setiap tujuan pasti ada bias-nya), dengan kontes SEO, penyelenggara sudah berhasil mendominasi SERP ==> ini bold, dan itu suatu langkah besar untuk memenangkan pasar (dengan masing2 variasi persentase-nya). Tinggal bagaimana mereka melakukan tahap dan langkah selanjutnya meng-konversi keunggulan tersebut kepada penjualan. Itu disiplin ilmu lain lagi.
BalasHapusBelum lagi banyaknya link satu arah yang menuju ke web penyelenggara (kalau yang ini Pagerank sama Alexa, dst-lah jurinya, yg bisa berbicara apakah usaha mereka sudah berhasil). -demikian share saya-