Blogging 3.0 (Konsep Baru Blog Agar Makin Berkualitas dan Lebih Manusiawi)
Blogging 3.0 adalah istilah baru dalam dunia blog. Mungkin istilah ini juga bukan istilah baku, dan masih jarang yang memahami makna dari blogging 3.0. Saya sendiri tidak berani mengatakan bahwa saya telah menerapkan konsep blogging 3.0 karena memang kapasitas saya yang belum mencukupi.
Konsep blogging 3.0 pertama saya ketahui dari blognya Bpk. Hermawan Kertajasa (salah satu pakar motivasi terkemuka dari Indonesia), dalam tulisan beliau "Marketing 3.0: Marketing Ala Rasulullah". Dimana dalam artikel tersebut beliau menceritakan bagaimana perkembangan dunia pemasaran dengan berbasis pada sisi kemanusiaan.
Memang dalam artikel tersebut beliau tidak mengungkit/menyinggung tentang konsep Blogging 3.0, namun istilah marketing 3.0 yang beliau perkenalkan menurut saya sangat selaras dengan dunia blogging selama ini.
Kalau saya coba kaitkan, aktivitas blogging dimulai dari : Blogging 1.0, Blogging 2.0, dan terakhir Blogging 3.0. Seperti pernah saya jumpai pada artikel blog andaka.com dalam artikel Marketing versi Blogger dimana disana dipaparkan tentang perkembangan/trend dunia blogging di Indonesia, bahkan di dunia.
a. Blogging 1.0 selaras dengan Marketing 1.0
Kita melihat marketing 1.0 sebagai product centric marketing. Kita pokoknya punya produk yang bagus atau produknya tak terlalu bagus lalu hafalkan product knowladge-nya kemudian kita jual habis-habisan, termasuk dengan menghalalkan dan menggunakan berbagai cara. Dalam marketing 1.0 ada yang namanya vision (visi). Misalnya untuk orang yang ingin kaya, harus punya visi untuk tiga tahun ke depan misalnya harus miliki uang Rp 3 miliar, entah dengan cara apa didapatkan. Itulah visi. Katanya orang harus punya visi agar berhasil. Ini namanya vision-driven marketing.
Bila kita bandingkan, Blogging 1.0 itu ibarat dengan Marketing 1.0 (product centric) maka Blogging 1.0 adalah author centric. Karena pada waktu awal munculnya blog hampir semua blogger Indonesia menulis tentang dirinya sendiri. Baik itu mengenai keluarga, kegiatan sehari-hari, hobby, pacar sampai mengenai binatang peliharaannya.
b. Blogging 2.0 identik dengan Marketing 2.0
Era ini lebih maju, bahwa marketing itu harus mengerti customer-nya dan customer harapannya apa (Mission-Driven Marketing).
Kurang lebih dapat kita katakan bahwa Blogging 2.0 bersifat reader centric. Tulisan dalam blog tidak lagi melulu tentang dunianya sendiri, namun lebih ke apa yang digemari pembaca atau hal-hal yang sedang jaditrend. Umumnya blog mulai mencari topic bahasannya sendiri dan terfokus pada beberapa topic saja, seperti misalnya mengenai olah raga, internet marketing, SEO atau yang sejenisnya.
c. Blogging 3.0 identik dengan Marketing 3.0
Marketing 3.0 layaknya meyakinkan perusahaan dan setiap orang bahwa tidak ada bedanya antara aspek kemanusiaan (human) dan bisnis. Karena sebenarnya jika bisnis tak berhubungan dengan kemanusiaan maka bisnis itu tak akan sustainable (berkelanjutan).
Saat ini dunia marketing sedang mentransformasi diri menuju Marketing 3.0 yang human centric. Tidak hanya berfokus pada produk dan customer, namun ada nilai kemanusian yang diemban.
Dunia blogging juga sudah ada kecenderungan bergerak ke arah itu. Tidak hanya bercerita tentang dirinya sendiri, berfokus pada misi dan visinya ngeblog, atau hanya semata-mata bertujuan untuk mencari uang di internet (blogging for money -red), namun mulai adanya gerakan-gerakan yang menyuarakan untuk peduli sesama. Misalnya; saya mulai sering menemukan blogger yang peduli terhadap fenomena ketidakadilan yang ada di tengah masyarakat kita, ada juga blogger yang menggalang dukungan untuk tujuan kemanusiaan, peduli pada korban bencana, maupun kepedulian pada lingkungan.
Kalau saya amati, perkembangan dunia blogging makin hari makin banyak yang humanis. Saya memang masih belum lama dalam dunia blogging, saya juga belum bisa menerapkan semua konsep tersebut. Saya juga yakin rata-rata dari kita para blogger Indonesia belum memiliki arah menuju Blogging Humanity, rata-rata dari kita banyak yang blogging hanya berorientasi pada "keinginan mendapat keuntungan (misal; adsense, dll)", atau mencari kepopuleran blog, ikut kontes SEO, sebagian berorientasi pada keinginan mencurahkan isi hati dan pikiran (blog untuk curhat). Saya melihat masih sedikit sekali blogger yang benar-benar menerapkan blog untuk kemanusiaan.
Terlepas dari perbedaan masing-masing tujuan orang dalam membuat blog, saya berani katakan bahwa blog yang berorientasi pada sisi kemanusiaan adalah blog yang bagus dan memberi arti lebih bagi banyak orang (bukan hanya bagi dirinya sendiri). Dan saya ingin memiliki sebuah blog degan konsep seperti itu.
Itu sedikit ulasan saya tentang "Blogging 3.0 (Konsep Baru Blog Agar Makin Berkualitas dan Lebih Manusiawi)", kepada blogger senior yang lebih mumpuni dan sudah banyak makan asam garam dalam dunia blog saya harapkan masukannya, demi kemajuan dunia blog di Indonesia, agar blog bisa mengantarkan kita XLangkah Lebih Maju.
***
Baca juga : Pulauweb Web Hosting Murah Indonesia dan Bisnis Online Daftar Gratis Bonus jutaan rupiah serta Century 21 Broker Properti Jual Beli Sewa Rumah Indonesia
konsep blogging 3.0 dari mas Wahyu sangat bagus, apalagi penjelasan konsep mas ini sangat jelas dan detail.
BalasHapussebuah pertanyaan dr saya,apakah ngeblog bisa menjadi sebuah pekerjaan utama yg diakui di Indonesia?
@ uzanks : blog bisa kq mjdi pekerjaan utama, tp hanya untuk sebagian orang karena pekerjaan ini membutuhkan ketrampilan yg tdk dimiliki setiap orang. sekarang sdh cukup banyak orang yg total dlm dunia blogging utk mndapatkan penghasilan, hal itu biasanya dilakukan oleh mereka yg sdh merasa lbh dari cukup penghasilan onlinenya.
BalasHapusSangat antusias saya membaca ulasan Anda Mas Wahyu, memang saat ini ada kecenderungan blog yang lebih berorientasi ke humanity, memang belum banyak, memang masih di dominasi blogging for money, tapi itu juga kebanyakan blogger baru yang ingin serba instant,saya sangat setuju bila kegiatan blogging selain untuk uang juga mengusung humanity minimal artikel yang di sampaikan membawa pesan moral untuk blogger sendiri maupun yang membaca, salam kenal Mas Winoto dari blogger Tangsel
BalasHapus