Agama "Unik" Lokal Indonesia
Awal 90-an ketika saya SD, dalam pelajaran PMP disebutkan ada 5 agama resmi di Indonesia. Anehnya semua agama tersebut justru agama baru yang datang dari manca negara.
Tahun 2000-an bertambah satu lagi agama resmi (konghucu) dan itupun berasal dari luar negri aslinya.
Mengapa agama-agama lokal asli Indonesia tidak diakui resmi?
Setelah dewasa saya baru menyadari bahwa itu semua cuma masalah siapa yang berkuasa membuat kebijakan di negara kita.
Jika mau menelusuri, kita bisa temukan cukup banyak masyarakat Indonesia yang beragama lokal. Di Kebumen Jawa Tengah dulu saya kenal dengan penganut agama Kejawen, juga agama Baha'i. Dari Purworejo saya kenal penganut Sapto Dharmo. Kawan di Banyumas ada yang beragama Aboge.
Beranjak dewasa saya kuliah di Semarang, sering berkeliling ke Jawa Tengah bagian utara dan timur, ketemu dengan orang-orang beragama Gatoloco dan juga Dharmo Gandul. Ada juga aliran Ngudi Utomo, ada aliran Wringin Seto (di kab. Blora), ada Pahoman Urip Sejati (di Magelang).
Beberapa tahun terakhir ini saya tinggal di Jawa Barat, lagi-lagi saya menemukan agama "unik". Di tanah Sunda saya ketemu orang-orang beragama Sunda Wiwitan dan Madrais. Bahkan disinilah saya mengetahui agama lokal yang terbesar di Indonesia (yang jumlahnya mencapai 25% dari keseluruhan total jumlah penganut agama lokal seluruh Indonesia) yaitu agama Buhun.
Saya yakin masih banyak orang Indonesia yang belum tahu atau belum familier dengan agama-agama diatas. Apalagi jika disodorkan nama-nama agama lokal dari seluruh Indonesia yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan.
Jika hal itu belum cukup membuat anda kaget, bagaimana dengan fakta bahwa diseluruh dunia ini sebenarnya ada lebih dari 5000 agama? Dan taukah anda bahwa ada lebih dari 2500 Tuhan didunia ini dengan nama berbeda.
Memang benar bahwa beragama adalah hak asasi manusia yang paling asasi, sama seperti hak hidup. Saya dan anda diberi kebebasan memilih dan memeluk agama yang terbaik menurut diri masing-masing.
Ada ribuan agama di seluruh dunia |
Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk "membanding-bandingkan agama", namun semata-mata untuk membuka cakrawala pengetahuan kita, bahwa sesungguhnya dunia ini sangat komplex, ada banyak agama, sangat banyak perbedaan, dan itu menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar