Indonesia Segera Jadi Negara Maju
Saya sengaja memberi judul artikel ini Indonesia Segera Jadi Negara Maju dengan maksud untuk memotivasi bangsa ini sekaligus sebagai doa yang semoga dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dari beberapa penelusuran literatur ilmiah, ada teori yang menyatakan, pola konsumsi masyarakat cenderung berubah mengikuti tingkat pendapatan.
- Ketika pendapatan perkapita dibawah USD 1000, orang cenderung mengutamakan konsumsi makanan. Produksi pangan menjadi primadona.
- Ketika Pendapatan per kapita naik jadi USD 3000, orang sudah mulai memperhatikan penampilan pakaian. Kalau tadi beli baju baru dan aksesori pakaian setahun sekali berubah jadi sebulan sekali.
- Dan ketika Pendapatan per kapita diatas USD 5000 per tahun, maka orang tidak lagi memikirkan sekedar makanan, atau pakaian bermerek dan sesuai trend model, yang di utamakan nyaman dipakai. Tidak lagi mikirkan makan asal kenyang tapi makan untuk sehat sambil menikmati waktu santai.
Artinya, ada perubahan gaya hidup menyesuaikan tingkat pendapatan.
Bagaimana Indonesia kini?
Pendapatan perkapita nasional sekarang berada pada kisaran 3600 USD, itu artinya masyarakat kita berada pada level menengah. Pendapatan perkapita Indonesia masih dibawah Thailand, Malaysia, Brunei, Singapore, dan negara maju lain. Indonesia tidak kekurangan orang kaya, bahkan pendapatan nasional kita mengungguli negara-negara Asean, namun karena penduduk kita juga terbesar di Asean maka itu diperhitungkan sebagai pembagi angka pendapatan perkapita.
Dengan pendapatan perkapita sekitar 48 juta rupiah per orang pertahun maka bangsa kita belum seluruhnya mampu melaju ke arah masyarakat "abundance" atau keberlimpahan namun juga telah meninggalkan era kecenderungan konsumsi sektor bahan pangan. Senada dengan kata Prof. Rhenald Kasali, maka saya setuju bahwa masyarakat kita sedang berada pada era "disruption" alias masa-masa pergeseran pola konsumsi.
Ciri-ciri pergeseran pola konsumsi mulai terlihat diantaranya;
- orang jajan makanan lebih pilih-pilih, tidak sekedar kenyang tapi juga yang bagus tempatnya, juga penyajiannya.
- orang pilih baju sekarang lebih simpel, tidak norak, yang penting nyaman.
- tidak suka beli sesuatu yang tidak benar-benar perlu. Misal barang elektronik, sekarang turun penjualannya, kenapa? Karena banyak barang elektronik yang tidak lagi penting. Sekarang semua barang elektronik (komputer/laptop, kamera, video, game, radio, tape, tv, gps, senter, dll) fungsinya telah bisa kita dapat hanya dari satu barang, yaitu smartphone.
Jika memang pola konsumsi berubah, terjadi penurunan pada sektor-sektor diatas, lantas kemana uang masyarakat? Bukankah di Indonesia cukup banyak orang kaya, dengan pendapatan perkapita 3600 USD atau sekitar 48 juta setahun itu.
Uang itu banyak mengalir ke sektor investasi, baik itu saham, deposito, reksadana, properti, dan sejenis personal investasi lain. Untuk konsumsi, seperti sudah kita bahas diatas, sekarang trend ke arah "leisure time", makanya agen perjalanan makin laris, wisata, restoran, cafe, hotel, dan sejenisnya makin happening. Jangan kaget ditengah daya beli menurun sekarang ini sektor pariwisata menyumbang pendapatan nasional nomor dua terbesar dinegeri ini, mengalahkan migas.
Setelah era ini, kita akan kemana?
Maju-mundurnya sebuah negara faktor terbesarnya adalah pada pengelolaan semua aset bangsa. Apakah mau turun, atau ajeg, atau berlanjut ke era keberlimpahan pendapatan seperti negara-negara G-8 yang telah lebih dulu mengalami perubahan, semua bisa terjadi.
Indonesia Segera Jadi Negara Maju |
Semua negara maju telah sukses melewati fase seperti yang dialami Indonesia hari ini, kita tentu berharap dan berusaha semoga negara kita juga kuat menuju kesana, salahsatu usaha yang bisa kita lakukan adalah mau belajar dari yang telah maju, terus inovasi, terus kerja keras, pilih pemimpin bangsa (dari tingkat lurah hingga tingkat presiden) yang bagus yang kebijakannya fokus kearah kemajuan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar