Nama Baik dan Nama Yang Baik
Terkait dengan postingan saya sebelumnya yaitu tentang "Kitab Pararaton Asli" yang saya foto di Perpustakaan Nasional Jakarta beberapa waktu yang lalu, sebenarnya kunjungan saya ke Perpusnas waktu itu tidak lain adalah salahsatunya untuk mencari referensi nama. Saya sedang mencari nama untuk bayi laki-laki karena saat ini Istri saya tengah mengandung anak pertama kami :-)
------------------
NAMA (YANG) BAIK
Menurut anda, apa arti sebuah nama?
Nama (yang) baik |
Saya yakin akan banyak jawaban atas pertanyaan itu. Akhir-akhir ini saya sedang sibuk mempelajari tentang "nama". Dalam penelusuran saya itu saya temukan beberapa keunikan. Misalnya, orang-orang besar tidak dipanggil dengan namanya. Entah karena segan atau wujud penghormatan.
Gelar atau panggilan ada yang formal maupun non-formal, maksud saya gelar panggilan tersebut ada yang diberikan lembaga resmi maupun sebutan masyarakat secara umum.
Sebutlah misalnya: Sanggrama Wijaya alias Raden Wijaya digelari Kertarajasa Jayawardhana, lalu raja-raja Jogja juga disebut Sri Sultan.
Dijaman modern ada Soekarno atau Bung Karno sang Putra Fajar. Haji Abdul Malik Karim Amrullah alias Buya HAMKA, Abdurrahman Wahid aka Gus Dur, atau BJ. Habibie yang dunia luar menyebutnya Mr. Crack, lalu Joko Widodo yang biasa dipanggil Pak De Jokowi, dan masih banyak tokoh lainnya.
Pun diluar negara kita, kita kenal ada Tenzin Gyatso alias Dalai Lama, ada pula Temujin yang bergelar Jenghis Khan (kakek Kubilai Khan), King Richard si Lion Heart dari Britania, Margaret Thatcher aka Lady Iron, Der Fuhrer untuk Adolf Hitler, Vladimir Putin aka Papa Bear, ada pula The Doctor untuk menyebut Valentino Rossi, CR-Seven untuk Ronaldo, si Leher Beton atau Iron Mike untuk menyebut Mike Tyson, dan masih banyak lainnya.
Nama dan gelar diatas saya yakin bukan tanpa makna, tidak seperti ungkapan "apalah arti sebuah nama" saya termasuk orang yang sangat konsen untuk masalah nama. Nama yang baik harus dibuat begitupula "nama baik" juga harus diusahakan.
Nama dan gelar atau panggilan bukan sekedar doa, apalagi untuk "gagah-gagahan", dia merefleksikan kelahiran, pengharapan, semangat, juga tujuan dari pemiliknya maupun dari para pemberi nama dan gelar itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar