Ketidaksadaran Kolektif, Pola Kesamaan Manusia dari Seluruh Dunia
Coba baca dengan cermat, dan pikirkan hal-hal berikut ini:
- Orang Mesir membangun Piramida, orang Aztec membangun kuil Templo Mayor, orang Jawa Tengah membangun candi Sukuh.
Ketiga bangunan itu mirip, sama-sama berbentuk segitiga.
Ketiga bangunan itu mirip, sama-sama berbentuk segitiga.
- Bangsa Yunani kuno mengenal gejala "oedipus complex" (kecenderungan untuk mencintai wanita yang lebih tua). Pada masyarakat Sunda ada kisah Sangkuriang yang cinta pada Dewi Sumbi yang jauh lebih tua.
- Di Yunani ada Dewi Amphitrite, penguasa laut, istri dari Raja Poseidon. Di Yogyakarta ada Nyi Roro Kidul, ratu laut selatan, istrinya Panembahan Senopati-Raja Jogja.
- Di Yunani ada Dewi Amphitrite, penguasa laut, istri dari Raja Poseidon. Di Yogyakarta ada Nyi Roro Kidul, ratu laut selatan, istrinya Panembahan Senopati-Raja Jogja.
Nyi Roro Kidul dan Dewi Amphitrite |
Carl Gustav Jung (Seorang tokoh dalam ilmu psikologi) punya teori tentang contoh-contoh yang saya tulis diatas, dia meyakini bahwa manusia secara umum memiliki ketidaksadaran kolektiv.
Jangan heran jika kita menemukan banyak kemiripan prilaku, nilai, budaya, seni, arsitek, dan sebagainya, dari seluruh dunia. Masyarakat-masyarakat tersebut membangun atau memiliki nilai-nilai yang bersifat unik, dan uniknya hal-hal tersebut dapat ditemukan dimasyarakat lain (yang terpisah jarak ribuan kilometer) tanpa mereka sadari.
Ketidaksadaran bersama ini diwariskan selama jutaan tahun dari nenek moyang kita diseluruh masyarakat dunia.
Tokoh Islam terkenal Ali bin Abi Thalib (karomallohu wajhah) pernah mengatakan, "Dia yang berbeda dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan".
Memikirkan quotes Ali bin Abi Thalib ini saya jadi berasumsi bahwa jangan-jangan beliau ingin mengajarkan pada kita bahwa "saudara dalam kemanusiaan" itu luas, beliau ingin kita memahami bahwa persaudaraan dalam kemanusiaan bukan semata-mata sebagai sesama makhluk hidup saja namun bersaudara juga dalam kesamaan pola-pola yang (mungkin) tidak disadari seperti pada contoh-contoh diatas, lintas budaya, lintas bangsa, bahkan lintas generasi.
Semoga bermanfaat, salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar